9.1.3.3. Budidaya Ikan Lele dengan Media Kolam Tanah

Setelah pembelajaran ini siswa mampu menyebutkan:

  1. Mengapa lele banyak di budidayakan masyarakat
  2. Tempat budidaya lele
  3. kelebihan kolam tanah
  4. kekurangan kolam tanah
  5. ukuran kolam tanah
  6. Tujuan kolam di keringkan
  7. Tujuan kolam di gemburkan
  8. Tujuan kolam di kapur
  9. Tujuan kolam di pupuk, dan pupuk yang dipakai
  10. Waktu penaburan benih
  11. Ciri-ciri bibit yang baik, dan ukurannya
  12. Tujuan aklimatisasi, dan caranya
  13. Pakan lele
  14. Pemeliharaan kolam
  15. Pemangsa lele
  16. Usia panen
  17. Ukuran lele siap panen

Budidaya ikan lele merupakan salah satu kegiatan atau usaha yang banyak ditekuni oleh masyarakat Indonesia. Perawatannya yang relatif mudah dan target pemasaran yang cukup luas menjadi faktor pilihan tersendiri bagi para peternak ikan lele.

Media pembudidayaan ikan lele pun cukup beragam. Mulai dari kolam terpal, kolam tembok, kolam bioflok, dan salah satunya dengan media kolam tanah.

A. Kolam Tanah

Kolam tanah adalah salah satu media pembudidayaan ikan termasuk ikan lele yang dibuat dengan bahan utama tanah yang digali. Cara budidaya ikan lele di kolam tanah juga relatif mudah.

Kelebihan dari kolam tanah

  1. Ketersediaan pakan alami pada kolam tanah akan lebih banyak. Karena tanah merupakan tempat tumbuhnya mikroorganisme yang bisa untuk pakan tambahan lele.
  2. Biaya dalam pembuatan kolam tanah relatif lebih murah dibandingkan dengan kolam jenis lain.
  3. Pada kolam tanah, proses perombakan sisa pakan dan metabolisme bisa terjadi secara alami.

Kekurangan dari kolam tanah

  1. Kolam tanah rentan bocor. Kebocoran rentan terjadi pada tanggul kolam sehingga peteranak harus telaten dalam merawatnya.
  2. Banyak hewan pengganggu, misalnya kepiting, orong-orong dan ular

1. Pembuatan Kolam

Pembuatan kolam di mulai dengan menggali tanah dengan ukuran 5 x 3 meter dengan kedalaman 80 – 150 cm. Penggalian tanah bisa dilakukan menggunakan cangkul atau alat modern. Tanah hasil galian jangan dibuang, sebaiknya jadikan tanah hasil galian sebagai tanggul. Tanggul di buat di pinggiran kolam dengan lebar dan kuat agar nantinya kolam tidak mudah bocor.

Jangan lupa untuk memberikan salah satu pipa pengeluaran air di salah satu sudut tanggul kolam agar air tidak meluap. Jangan lupa untuk membuat kemalir atau parit di tengah kolam dengan ukuran lebar 40 cm dan kedalaman 20 cm. Pembuatan kemalir ini bertujuan untuk memudahkan saat lele akan dipanen.

2. Proses Pengeringan Kolam

Setelah proses penggalian kolam selesai, maka kolam harus dikeringkan terlebih dahulu. Keringkan kolam di bawah sinar matahari selama 3 – 7 hari. Pastikan kolam harus benar-benar kering, tandanya adalah dengan melihat tanah di dasar kolam yang retak-retak.

Proses pengeringan ini bertujuan untuk membunuh segala bakteri yang ada di tanah kolam yang bisa menimbulkan bibit penyakit bagi ikan lele. Selain itu gas-gas beracun yang terperangkap di dalam tanah akan menguap hilang jika terpapar sinar matahari.

3. Proses Penggemburan Tanah

Tanah digemburkan atau di bajak (di balik) menggunakan cangkul dengan kedalaman sekitar 10 cm. Tujuan tanah di gemburkan adalah agar tanah mudah di tumbuhi mikroorganisme sebagai pakan alami ikan lele

4. Proses Pengapuran Tanah

Proses pengapuran berfungsi untuk menyeimbangkan tingkat keasaman atau pH pada tanah. Taburkan kapur tohor dengan dosis 50 – 200 gram/m2. Semakin asam tanah, maka jumlah kapur tohor yang ditaburkan pun semakin tinggi. Setelah kapur ditaburkan, aduk-aduk dengan tanah yang telah gemburkan sampai tercampur rata dan biarkan hingga 7 hari.

5. Proses Pemupukan

Pemupukan bisa menggunakan pupuk organik dari kotoran sapi, kerbau, kambing, atau bisa menggunakan pupuk kompos. Taburkan pupuk secara merata ke tanah dasar kolam, pastikan tercampur rata dengan tanah yang telah gembur. Bisa juga ditambahkan dengan pupuk urea dan TSP.

Kemudian padatkan tanah campuran tadi dan biarkan hingga satu minggu. Proses pemberian pupuk berfungsi untuk menumbuhkan organisme seperti fitoplankton dan cacing, dimana nantinya biota tersebut bisa menjadi pakan alami lele.

6. Pengisian Air

Setelah kolam dipupuk, kemudian isilah kolam dengan air setinggi 50-70 cm dan biarkan selama satu minggu. Dalam waktu satu minggu air kolam akan tersinari oleh matahari dan tembus ke dasar kolam. Hal itu akan memicu tumbuh dan berkembangnya biota air seperti cacing dan fitoplankton yang berfungsi sebagai pakan alami lele.

Setelah satu minggu, air kolam akan berubah warna menjadi kehijauan. Lalu tambahkan air ke dalam kolam hingga ketinggian 100 – 120 cm. Setelah melakukan seluruh prosedur di atas, maka kolam tanah telah siap untuk ditebari benih ikan lele

B. Pemilihan Bibit Lele

Bibit lele yang baik sehat ciri-cirinya ia terus bergerak aktif. Pastikan tidak ada cacat atau luka di seluruh tubuh ikan lele, mulai dari kepala hingga ekor. Kulit bibit lele yang baik warnanya mengkilap tanpa ada bercak dan ukurannya seragam. Ukuran bibit lele yang siap dimasukkan kolam biasanya sekitar 5 – 7 cm.

Kita bisa memilih jenis bibit lele sesuai keinginan anda. Ada bibit lele dumbo ataupun lele sangkuriang untuk diternakkan di kolam tanah.

C. Penebaran Bibit Lele

Pada proses penebaran bibit lele harus dilakukan aklimatisasi dengan tujuan agar ikan dapat melakukan adaptasi dengan suhu lingkungan yang baru. Caranya adalah dengan meletakkan bibit lele bersama wadah atau jerigen bawaannya ke dalam kolam lalu diamkan selama 15-30 menit. Setelah itu miringkan sedikit wadah tadi dan biarkan bibit lele keluar dengan sendirinya.

D. Pemberian Pakan

Pemberian pakan pada lele yang dipelihara dalam kolam tanah akan sedikit lebih hemat karena telah tersedia pakan alami dari dalam kolam. Kita bisa memberikannya pakan buatan berupa pelet. Pelet mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan oleh lele.

Pada saat lele masih dalam bentuk bibit, pakan yang diberikan berupa pelet yang masih dalam bentuk scrumble atau butiran. Bisa juga diberikan pakan tambahan cacing sutera atau kutu air.

Jika lele sudah besar, pelet yang diberikan adalah pelet yang sesuai dengan panjang tubuhnya. Terdapat banyak di pasaran pakan lele yang disesuaikan dengan panjang tubuhnya. Untuk menghemat pakan, anda juga bisa memberikannya pakan alternatif berupa ikan rucah atau keong sawah yang telah dipotong-potong. Pakan alternatif dari campuran daun singkong dan pelet juga baik untuk lele.

E. Pemeliharaan

Dalam membudidayakan ikan lele, perlu dilakukan pemeliharaan yang telaten dan rutin. Hal itu meliputi kebersihan kolam, hama, penyakit, dan lain-lain. Untuk kebersihan kolam, anda harus mengganti air kolam tergantung dengan frekuensi pemberian pakan.

Apabila frekuensi pemberian pakan tinggi, maka kolam harus lebih sering dibersihkan. Jika telah tercium bau seperti bau busuk maka segera ganti air kolam. Bau busuk tersebut bersumber dari sisa-sisa pakan yang mengendap di dasar kolam. Angkat sisa-sisa pakan yang ada didasar kolam. Kemudian gantilah air kolam dengan menguras sepertiga air kolam bagian bawah kemudian isi kembali dengan air baru.

Untuk mencegah agar hama pemangsa lele seperti musang air, linsang, atau ular, sebaiknya pada saluran pemasukan maupun pembuangan air diberi saringan atau semacam jaring-jaring strimin pelindung. Bisa juga dengan memasang pagar di pinggiran kolam. Jagalah suhu air kolam agar stabil pada kisaran 28o celcius agar lele tetap dalam kondisi yang baik.

F. Proses Panen

Dalam proses beternak, waktu panen adalah saat-saat yang sangat ditunggu. Setelah masa pemeliharaan selama 2,5 sampai 3 bulan, lele telah siap untuk dipanen. Biasanya lele siap panen dalam satu kilogram lele berisi sekitar 5-9 ekor.

Dua minggu sebelum lele dipanen, frekuensi pemberian pakan sedikit dikurangi. Dalam proses pemanenan, agar mudah kuras air kolam terlebih dahulu menggunakan ember ataupun pompa hingga tersisa air setinggi 10-15 cm.

Gunakan sarung tangan atau bantuan jaring supaya tangan anda tidak terkena patil. Setelah itu sortir lele seusuai ukuran agar lebih seragam.

(Ditulis ulang dari https://hobiternak.com/)
Gambar di ambil dari berbagai sumber di internet