Sarana dan Peralatan Budidaya

Setelah pembelajaran ini siswa mampu menyebutkan:

  1. Tujuan aklimatisasi
  2. Pakan alami
  3. Pakan Buatan
  4. Tujuan Pemupukan
  5. Tujuan Pengapuran
  6. Tiga jenis wadah budidaya
  7. Tiga jenis kolam

Keberhasilan usaha budi daya sangat tergantung pada ketersedia an sarana produksi yang memadai. Sebelum memulai budi daya perlu mengetahui sarana produksi apa yang dibutuhkan. Sarana produksi meliputi bahan, alat, serta wadah budi daya.

A. Bahan

1.Benih

Benih ikan yang unggul diperoleh dari induk yang unggul. Benih untuk pembesaran ikan konsumsi beragam ukurannya tergantung jenis ikan yang akan dibudidayakan. Benih gurami berukuran minimal 100 gram, ikan mas 5 cm - 8 cm, nila 8 cm - 12 cm dan lele 5 cm - 8 cm. Benih yang sehat memiliki ciri-ciri bergerak aktif, tidak cacat, dan memiliki sisik yang utuh

Hal yang perlu diperhatikan saat penebaran benih adalah kepadatan pada tiap meter persegi wadah. Kepadatan ini ditentukan oleh jenis ikan dan sistem budi daya pembesaran yang dilakukan (ekstensif, semi intensif dan intensif). Penebaran benih harus dilakukan dengan hati-hati, lakukan penebaran benih pada pagi atau sore hari. Hal ini dilakukan agar benih yang ditebar tidak mengalami stress sehingga meminimalkan tingkat kematian.

Pada proses penebaran benih harus dilakukan aklimatisasi dengan tujuan agar ikan dapat melakukan adaptasi suhu. Dengan langkah berikut:

  • Gambar a. Isi plastik dengan air dan benih ikan, lalu biarkan terapung di permukaan air selama 10 menit.
  • Gambar b. Masukkan air kolam ke dalam plastik sedikit demi sedikit agar mudah beradaptasi dengan kondisi air kolam/aklimatisasi.
  • Gambar c. Biarkan benih keluar dengan sendirinya atau dikeluarkan pelan- pelan dari kemasan benih/plastik.

2. Pakan.

Pakan memegang peranan penting dalam budi daya pembesaran (ikan konsumsi). Dengan manajemen pakan yang baik, pertumbuhan ikan dapat mencapai ukuran sesuai target. Jenis pakan yang digunakan adalah pakan alami dan buatan

Pakan alami berasal dari lingkungan disekitar perairan berupa jasad mikroorganisme akuatik. Contoh pakan alami yaitu fitoplankton, zooplankton, kutu air.
Pakan buatan dibuat dari berbagai campuran bahan baku hewani dan nabati dengan memperhatikan kandungan gizi, sifat dan ukuran ikan yang mengkonsumsi pakan tersebut

Pakan menentukan keberhasilan budi daya pembesaran ikan konsumsi. Berdasarkan jenis pakan yang digunakan, proses pembesar dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

  • Pembesaran ikan ekstensif yaitu teknik pembesaran ikan yang hanya mengutamakan pakan alami yang terdapat dalam kolam budi daya. Pada pola pembesaran ini kesuburan perairan akan sangat menentukan tumbuhnya pakan alami. Pembesaran dapat dilakukan pada kolam tergenang dan di sawah
  • Pembesaran ikan semi intensif yaitu pembesaran ikan yang lebih mengutamakan pakan alami yang terdapat pada kolam dan dengan tambahan pakan buatan yang tidak lengkap dari kandungan gizinya seperti dedak. Pembesaran dilakukan di kolam air tenang.
  • Pembesaran ikan intensif yaitu teknik pembesaran ikan yang dalam proses pemeliharaanya mengandalkan pakan buatan dan tambahan pakan alami.

Pemberian pakan harus memperhatikan kebutuhan, waktu dan caranya. Berikan pakan sedikit demi sedikit agar dapat dimakan habis sebelum tenggelam ke dasar kolam. Gunakan pakan yang aman, hindari pemberian pakan berupa bangkai karena kurang aman terhadap ikan dan dikhawatirkan memberikan efek samping pada ikan yang akan dikonsumsi. Pakan diberikan sesuai perkembangan ikan dimana ukuran pakan buatan dapat di sesuaikan dengan besarnya mulut ikan. Banyaknya pakan ditentukan dari bobot ikan secara keseluruhan atau pakan diberikan sesuai target panen yang diinginkan, jumlah pakan buatan yang diberikan selama sehari berkisaran 0,3% - 0,5% dari bobot tubuh ikan atau bobot target panen.

Selengkapnya baca:
Pakan alami

3. Pupuk

Tujuan pemupukan tanah dasar kolam yang adalah untuk meningkatkan kesuburan kolam, memperbaiki struktur tanah dan menumbuhkan fitoplankton serta zooplankton sebagai pakan alami ikan. Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk alami/kandang dan buatan. Pupuk alami/kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan sapi, kerbau, itik, dan ayam yang sudah dikeringkan. Sedangkan pupuk buatan berupa bahan-bahan kimia yang dibuat dipabrik yang berguna untuk menyuburkan tanah tambak/kolam. Jenis pupuk buatan yang dapat digunakan adalah urea, ZA, TSP, KCL, dan NPK

4. Air

Air mempunyai peranan penting dalam budi daya ikan. Air sebagai media budi daya harus mempunyai persyaratan tertentu agar ikan dapat tumbuh dengan baik. Pengelohan kualitas air merupakan cara pengendalian kondisi lingkungan air di dalam kolam budi daya sehingga dapat memenuhi persyaratan hidup biota budi daya (ikan, udang, dan plankton).

Agar ikan dapat tumbuh dengan optimal, maka kondisi lingkungan kolam pembesaran harus disesuikan dengan kebutuhan ikan. Air yang memenuhi kriteria yang baik untuk pertumbuhan/budi daya  yaitu adanya pertumbuhan plankton sebagai indikator untuk budi daya ikan.

Kualitas air dapat diukur dari: pH, suhu, salinitas, dan kecerahan. Kisaran pH 6-8, suhu 25o C - 32o C, salinitas 0 ppt - 5 ppt (air tawar), 6 ppt - 29 ppt (air payau)dan 30 ppt - 35 ppt (air laut), kecerahan terlihat dari jumlah cahaya matahari yang dapat menembus badan air.

5. Kapur

Kapur digunakan untuk mempertahankan kestabilan keasaman pH tanah dan air sekaligus memberantas hama penyakit. Jenis kapur yang digunakan bermacam-macam diantaranya kapur pertanian (kalsit dan dolomite) serta kapur aktif

6. Obat-obatan

Kegiatan budi daya terkadang mengalami kendala, salah satunya kendala penting adalah serangan hama dan penyakit yang dapat mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangan biota budi daya. Obat-obatan dapat diberikan untuk pencegahan dan penanggulangan hama dan penyakit, bisa jenis alami dan buatan.

Jenis obat alami berasal dari ekstrak tumbuhan (tembakau, akar tuba, kipait dan daun papaya). Sedangkan obat buatan berasal dari zat kimia yang harus larut dalam air dan tidak mempunyai pengaruh besar terhadap kualitas air kolam. Artinya bahan kimia tersebut hanya mematikan sumber penyakit (bukan ikan) serta mudah terurai.

B. Wadah Budi Daya

Lokasi budi daya ikan konsumsi menentukan pemilihan jenis wadah budi daya yang tepat, Wadah budi daya merupakan tempat untuk memelihara ikan. Wadah budidaya ikan konsumsi yang umum di gunakan adalah kolam, bak dan keramba.

1.Kolam

Berdasarkan pengertian teknis, Kolam merupakan suatu perairan buatan yang luasnya terbatas dan sengaja dibuat agar mudah dikelola dalam hal pengaturan air, jenis hewan budi daya dan target produksinya.Terdapat 3 sistem budi daya ikan yang biasa dilakukan, yaitu Kolam tradisional, kolam semi intensif dan kolam intensif.

  • Kolam tradisional/ekstensif, kolam yang digunakan adalah kolam tanah yaitu kolam yang keseluruhan bagiannya terbuat dari tanah.
  • Kolam Semi intensif, kolam yang digunakan adalah kolam yang bagian dinding dan pematangnya terbuat dari tembok, sedangkan dasar kolamnya terbuat dari tanah.
  • Kolam Intensif, kolam yang keseluruhan bagiannya terbuat dari tembok.

2.Bak

Bak merupakan wadah budi daya ikan yang dapat digunakan untuk usaha budi daya. Bak digunakan sesuai dengan usaha budi daya dengan bahan pembuatan terbuat dari plastik/terpal, fiber dan beton.

Desain dan konstruksi bak pada dasarnya hampir sama dengan kolam.  Perbedaannya bak dan kolam adalah bak berada di atas permukaan tanah, sedangkan kolam masuk kedalam permukaan tanah. Desain dan konstruksi bak terpal/plastik banyak digunakan dalam kegiatan budi daya ikan konsumsi. Hal ini dilakukan untuk mensiasati lahan yang terbatas dan kemudahan dalam proses pemeliharaan ikan konsumsi.

3.Keramba

Keramba merupakan wadah budi daya di perairan umum seperti sungai, danau atau laut.  Jenis wadah yang bisa digunakan untuk membudidayakan ikan dengan keramba adalah jaring apung, jaring tancap, dan keramba yang terbuat dari bambu.

Konstruksi wadah jaring apung terdiri dari dua bagian yaitu kerangka dan kantong jaring. Kerangka berfungsi sebagai tempat pemasangan kantong jaring dan tempat lalu lalang orang memberi pakan dan panen. Kantong jaring apung berfungsi sebagai tempat pemeliharaan ikan.

Perlu memperhitungkan konstruksi wadah secara baik dan benar agar diperoleh wadah budi daya yang mempunyai masa pakai yang lama. Persyaratan teknis yang harus diperhatikan adalah:

  1. Arus air, diusahakan tidak terlalu kuat namun tetap ada supaya terjadi pergantian air dan oksigen dengan baik, serta dapat menghanyutkan sisa makanan dan kotoran. 
  2. Tingkat kesuburan, jenis perairan yang baik untuk digunakan dalam budi daya ikan di jaring apung adalah perairan dengan tingkat kesuburan rendah hingga sedang. Tingkat kesuburan tinggi berpengaruh buruk terhadap ikan karena kandungan oksigen pada malam hari relatif rendah.
  3. Bebas dari pencemaran, adanya penambahan benda/materi ke dalam perairan dapat menimbulkan perubahan kualitas air sehingga mengurangi fungsinya.
  4. Kualitas air, perairan yang dipilih harus memiliki kualitas air yang memenuhi persyaratan untuk pertumbuhan ikan.
  5. Kontruksi keramba jaring apung terdiri dari kerangka, pelampung, pengikat, jangkar, kantong jaring, pemberat, tali nilon, dan tambang.
Referensi:
Buku Paket Prakarya Kelas IX semester 1 Kemdikbud Revisi 2018
Gambar di ambil dari beberapa sumber di internet