9.1.4.3. Pengemasan Makanan

Pengemasan Bahan Makanan merupakan suatu cara atau perlakuan pengamanan terhadap makanan atau bahan pangan, agar makanan atau bahan pangan baik yang belum diolah maupun yang telah mengalami pengolahan, dapat sampai ke tangan konsumen dengan “selamat”, secara kuantitas maupun kualitas.

A.Tujuan Pengemasan Makanan

Ada banyak manfaat dan tujuan pengemasan makanan untuk usaha yang kita miliki. Pengemasan produk sendiri tak bisa lagi dipisahkan dari kegiatan jual beli makanan karena menguntungkan, tidak hanya pihak pembeli namun juga penjual.

1. Kemasan Sebagai Perlindungan

Kemasan Sebagai Perlindungan
Kemasan Sebagai Perlindungan berguna untuk melindungi isi dari kemasan produk yang umumnya berupa makanan. Dengan menggunakan kemasan, pemilik barang juga tidak perlu khawatir produknya terkena pengaruh buruk dari cuaca di luar seperti hujan hingga matahari. Tidak hanya itu, penggunaan kemasan sebagai perlindungan juga berguna untuk melindungi produk dari kotoran dan juga debu.

2. Kemasan untuk Mempermudah Distribusi

Kemasan untuk Mempermudah Distribusi,
Tanpa adanya kemasan, distribusi produk makanan juga bisa mengalami hambatan karena kurang praktis saat dipegang. Tidak adanya kemasan hanya akan membuat proses pemindahan barang dari tempat penjual ke tempat lain menjadi kurang efisien.

3. Kemasan Sebagai Penyimpanan

Kemasan Sebagai Penyimpanan
Tidak hanya saat dijual dan didistribusikan, saat disimpan pun, produk tersebut juga harus aman. Dengan adanya pengemasan, pemilik produk tidak perlu takut jika produknya mengalami kerusakan atau bahkan kotor selama berada di tempat penyimpanan.

4. Kemasan Sebagai Informasi,

Kemasan Sebagai Informasi,
Sebagai penjual, tentu ingin menyampaikan kepada pembeli tentang rasa, komposisi dan kandungan gizi, tanggal kadaluarsa di dalam makanan yang dijual, juga bisa di bubuhkan barcode.

5. Kemasan sebagai Promosi,

Kemasan sebagai Promosi
Agar semakin menarik, produsen dapat menambahkan berbagai keterangan yang bisa mempengaruhi keputusan pelanggan dalam melakukan pembelian.

6. Kemasan untuk Mengindentifikasi Produk

Mengindentifikasi Produk,
Identifikasi produk bisa juga digunakan untuk membedakan antara satu produk dengan jenis produk yang lain. Dalam hal ini, produk yang Anda miliki bisa dibuat berbeda dengan produk lain dari segi warna, logo, desain, hingga keterangan produk. Hal ini tentunya tidak hanya menguntungkan bagi para produsen makanan, melainkan juga bagi pelanggan.

B. Jenis-jenis Kemasan

1. Berdasarkan struktur isi

    Kemasan Primer
  1. Kemasan Primer
    yaitu bahan kemasan langsung mewadahi bahan pangan (kaleng susu,botol minuman, dll).
  2. Kemasan Sekunder
  3. Kemasan Sekunder,
    yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang dibungkus dan sebagainya.
  4. Kemasan Tersier 
  5. Kemasan Tersier
    yaitu kemasan yang diperlukan untuk menyimpan, pengiriman atau identifikasi. Kemasan tersier umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan

2. Berdasarkan frekuensi pemakaiannya

    Kemasan sekali pakai
  1. Kemasan sekali pakai (Disposable)
    yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik, bungkus permen, bungkus daun, karton dus, makanan kaleng.
  2. Kemasan  dipakai berulang
  3. Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (Multi Trip),
    kemasan jenis ini umumnya tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik. Contohnya botol minuman dan botol kecap
  4. Kemasan yang tidak dibuang (Semi Disposable).
    Kemasan ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai. Contohnya kaleng biskuit, kaleng susu dan berbagai jenis botol.

C. Syarat-syarat pengemasan

  1. Tidak ada toksin,
    Tidak mengandung bahan-bahan yang dapat membahayakan kesehatan manusia, maka bahan dasar dari sebuah kemasan menjadi hal yang sangat penting untuk memproduksi produk.
  2. Biaya rendah
    Biasanya untuk mempertahankan produk agar dapat terjangkau oleh daya beli konsumen, produsen menurunkan atau menekan biaya pengemasan sampai batas tertentu, tetapi kemasan dapat digunakan lagi. Hal ini penting karena konsumen akan memilih produk yang sama dengan harga yang lebih rendah.
  3. Harus cocok dengan bahan yang dikemas
    Memilih kemasan yang salah dapat berakibat merugikan. Contohnya, salah satu produk jenis makanan yang harusnya menggunakan kemasan yang bening atau transparan, tetapi dilakukan sebaliknya, sehingga harus membuka terlebih dahulu untuk mengetahui isi kemasan, dan hal ini akan merusak segel serta menurunkan nilai jual produk.
  4. Kemudahan pembuangan kemasan bekas
    Pada umumnya kemasan bekas adalah sampah dan menjadi permasalahan yang perlu ditangani. Biasanya produsen membuat produk yang dikemas dengan praktis, dan dapat digunakan kembali atau bisa didaur ulang untuk menarik minat pembeli.
  5. Harus menjamin sanitasi dan syarat-syarat kesehatan
    Persyaratan sanitasi yang baik harus dipenuhi, walaupun bahan dasar sebuah kemasan tidak mengandung toksin. Tujuan adanya persyaratan ini agar menjamin kemasan tersebut sudah lulus dan sesuai peraturan yang tidak membahayakan kesehatan manusia.
  6. Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi
    Kemasan produk yang berguna untuk melindungi isi produk harus memiliki karakteristik untuk mempermudah mengambil isi produk di dalam kemasan dan aman. Artinya, tidak banyak produk yang terbuang, tersisa atau tercecer.
  7. Ukuran, berat dan bentuk harus sesuai
    Ukuran kemasan perlu diperhatikan, karena berhubungan erat dengan penanganan selanjutnya seperti penyimpanan, pengangkutan maupun sebagai alat untuk menarik perhatian. Akan lebih baik kemasan didesain untuk menarik konsumen, dan berat kemasan dibuat sesuai dengan produk untuk mengurangi energi dan biaya pengangkutan.
  8. Syarat-syarat khusus kemasan yang baik
    Dari semua persyaratan sebelumnya, pada persyaratan ini maka produk harus disesuaikan dengan kategori dan penanganan yang cocok dari isi produk hingga tempat untuk menyimpan produk. Contohnya, kemasan sayuran untuk daerah tropis memiliki persyaratan yang berbeda dengan kemasan produk yang akan diekspor ke daerah yang lebih dingin (subtropis).

SOAL LATIHAN