8.2.3.4. Budidaya Jangkrik

Jangkrik merupakan salah satu serangga yang sering dijadikan pakan burung, ikan dan reptil. Permintaan akan jangkrik seiring dengan naiknya minat untuk memelihara burung, ikan dan reptil. Cara ternak jangkrik cukup mudah dilakukan baik untuk skala kecil maupun besar.

A. Manfaat Jangkrik

Pakan Hewan Peliharaan, saat ini jangkrik sudah sangat banyak dimanfaatkan sebagai pakan utama maupun pakan tambahan yang diberikan pada hewan peliharaan seperti pakan burung kicau, reptil, pakan ternak, juga pakan ikan dan hewan peliharaan lainnya.

Pengganti Tepung, Jangkrik mengandung protein yang tinggi sehingga dapat diolah menjadi tepung, setelah menjadi tepung banyak digunakan sebagai bahan dasar dalam berbagai pemanfaatan dibeberapa perusahaan di luar negeri misalnya, telah menggunakan tepung jangkrik sebagai campuran obat-obatan.

Bahan Kosmetik, Hasil penelitian tentang kandungan nutrisi dan senyawa bermanfaat dalam tubuh jangkrik telah membawa pengetahuan tentang manfaat jangkrik dalam bidang kecantikan terutama kosmetik.

Hewan Uji, jangkrik adalah salah satu jenis serangga yang biasanya sering dijadikan sebagai hewan uji yang sangat penting pada penelitian toksikologi dan fisiologi serangga.

B. Potensi Ternak Jangkrik

Beternak jangkrik dapat dilakukan oleh siapa saja baik pelajar, karyawan, pensiunan dan dapat menjadi hobi yang menghasilkan uang. Berikut ini beberapa hal yang mendukung beternak jangkrik, antara lain :

  1. Dapat dipelihara dilingkungan yang sempit dan efisien tempat.
  2. Pemeliharaan jangkrik tergolong mudah dilakukan.
  3. Harga bibit yang murah.
  4. Pemeliharaan sampai panen memerlukan waktu yang singkat.
  5. Pakannya murah dan banyak tersedia seperti limbah pasar dan limbah dapur dapat dimanfaatkan sebagai pakan jangkrik.
  6. Pemasarannya mudah dikarenakan banyaknya permintaan pasar.
  7. Keuntungan yang diperoleh relatif besar.
  8. Sebagai kerja sambilan.

C. Cara Ternak Jangkrik

1. Memilih Lokasi

Jangkrik mempunyai habitat alami yang bersifat teduh, gelap dan tenang. Itulah mengapa pemilihan lokasi budidaya jangkrik harus jauh dari pusat keramaian, kondisinya tidak terlalu terang dan memiliki sirkulasi udara lancar.

2. Pembuatan Kandang

Buat kandang yang terbuat dari triplek/plywood berbentuk kotak seperti peti. Jangan lupa untuk berikan kaki-kaki pada bagian bawah kandang, agar tidak menempel langsung di lantai dasar. Ini penting agar kandang terbebas dari hama dan penyakit.

Ukuran kandangnya bisa Anda sesuaikan dengan kondisi, atau bisa juga PxLxT=120cm x60cm x60cm. Olesi kandang dengan lumpur sawah, dan beri daun-daun kering untuk tempat persembunyiannya. Ini bertujuan untuk membuat kandang tampak serupa seperti habitat aslinya.

Siapkan juga tempat makan dan minum jangkrik. Didalam kandang, siapkan pasir halus yang dimasukkan kedalam wadah/piring. Ini berguna untuk jangkrik dalam meletakkan telurnya.

3. Memilih Bibit dan Induk

Biasanya spesies jangkrik yang dibudidayakan adalah jenis G. miratus dan G. testaclus. Kedua jenis jangkrik ini bisa kita dapatkan di toko pakan burung yang menyediakan aneka makanan-makanan hidup.

Indukan Jangkrik Jantan
Jika ingin mendapatkan indukan jantan yang berkualitas super, maka pastikan jangkrik tersebut mampu mengeluarkan suara derik yang nyaring sempurna. Pastikan juga kondisi tubuhnya memiliki permukaan sayap atau punggung yang kasar dan bergelombang tanpa ovipositor di bagian ekornya.

Indukan Jangkrik Betina
Jika kita ingin mencari indukan betina, maka pastikan kondisi sungut atau antena jangkrik dalam kondisi panjang, utuh atau lengkap. Indukan betina yang berkualitas juga mempunyai kaki lengkap agar dapat melompat dengan tangkas dan gesit. Selain itu, tubuh dan bulunya berwarna hitam mengkilap.

4. Proses Perkawinan

Cara paling mudah mengawinkan jangkrik adalah memasukkan indukan jantan dan betina ke dalam kandang khusus dengan perbandingan 2 jantan:10 betina. Siapkan bak pasir atau tanah di dalam kandang tersebut untuk dijadikan media bertelur.

Selama masa kawin, jangkrik jantan akan mengeluarkan suara derik terus menerus dan saling bersahutan. Sementara jangkrik betina yang telah dibuahi akan menghasilkan telur yang diletakkan di dalam pasir atau tanah.

Kita harus memastikan jangkrik-jangkrik tersebut mendapat asupan pakan yang cukup selama masa kawin. Jangan lupa pula untuk selalu membuang pakan sisa setiap harinya agar tidak membusuk di dalam kandang.

5. Proses Penetasan Telur

Siapkan kandang kosong yang sudah bersih dan terbebas dari bibit hama-penyakit dengan disemprot desinfektan sebelumnya. Lapisi handuk pada bagian dasar kandang. selanjutnya, beri lapisan pasir/sekam sebagai alas anakan jangkrik yang akan menetas.

Masukkan telur dengan menggunakan sendok. Jumlah yang disarankan untuk 1 kandang berukuran PxLxT=120cm x60cm x60cm adalah 1-2 sendok teh, atau sekitar 2000 butir telur. Jaga kelembaban kandang dengan cara menyemprotkan air ke telur menggunakan sprayer lembut.

Setelah disemprot, bolak balik secara perlahan telur jangkrik. Ini bertujuan agar telur tidak berjamur, bebas dari serangan hama-penyakit dan memastikan telur dalam kondisi baik. Lakukan hal tersebut selama 4-6 hari hingga menetas.

6. Pemberian Pakan

Anakan jangkrik yang baru berumur 1-10 hari, berikan voor/makanan ayam instant/beli. Selain itu, kita juga bisa membuat pakan sendiri dari gilingan kedelai, beras merah, jagung kering, bekatul, dan onnya. Disarankan juga untuk mengkombinasikan dengan sayur-sayuran seperti jagung muda, gambas, buah, dan lainnya.

Namun setelah melewati masa 10 hari, maka jangkrik tersebut bisa diberi makan sayur-sayuran seperti jagung muda yang ditambahkan timun, singkong, ataupun ubi.

Berikan pakan 1-2 kali sehari, sesuai kebutuhan. Namun, jangan sampai kekurangan, untuk mencegah terjadinya kanibalisme. kita juga perlu menyemprotkan air pada pakan tersebut untuk minum jangkrik. Dengan begitu, jangkrik tidak kekurangan cairan.

7. Pemeliharaan kandang

Cara perawatan kandang adalah dengan tetap menjaga kandang dalam kondisi gelap, lembab, namun tidak basah. Pastikan juga jangkrik bebas dari ancaman hama, seperti cicak, semut, dan lainnya. Selanjutnya Anda harus melakukan perawatan dengan rutin.

8. Pemanenan

Panen jangkrik dapat disesuaikan dengan permintaan pasar. Pasalnya, jangkrik dapat dipanen dalam tiga fase, yakni ketika jangkrik bertelur, jangkrik masih kecil, atau jangkrik sudah dewasa.

Pertama, telur jangkrik dapat segera dipanen untuk dijual ke peternak jangkrik lainnya. Harganya mungkin lebih murah, namun waktu panennya lebih cepat. Waktunya berkisar dua hari

Kedua, jangkrik muda sudah dapat dipanen. Sama halnya dengan telur jangkrik, waktu pemanenan jangkrik muda lebih cepat daripada jangkrik dewasa, namun harga jualnya lebih murah. Waktu pemanenan jangkrik muda ini berkisar antara 40-50 hari sejak menetas.

Ketiga, jangkrik dewasa dapat dipanen ketika sayapnya sudah mengembang dan berfungsi dengan baik. Harga jangkrik dewasa biasanya lebih mahal, namun dengan masa tunggu paling lama, yakni 50-60 hari.

Referensi:
https://sinauternak.com/budidaya-jangkrik-serangga-kecil-bersuara-nyaring/
https://rimbakita.com/ternak-jangkrik/
https://gdm.id/ternak-jangkrik/
https://alamtani.com/cara-ternak-jangkrik/
https://tirto.id/cara-budidaya-jangkrik-bagi-pemula-upaya-ternak-satwa-harapan-gpob