Budidaya Tomat

Tomat dikategorikan sebagai sayuran, meskipun mempunyai struktur buah. Tanaman ini bisa tumbuh baik didataran rendah maupun tinggi mulai dari 0-1500 meter dpl, tergantung dari varietasnya. Tanaman tomat menghendaki tanah yang subur dan gembur, dengan pH sekitar 5,5-7.

Di alam bebas pohon tomat berbentuk seperti perdu, ketinggiannya bisa mencapai tinggi 3 meter. Namun setelah dibudidayakan tinggi tanaman ini tak lebih dari 2 meter dan biasanya ditopang oleh ajir atau tali untuk menahan agar tidak roboh.Tanaman tomat bisa tumbuh baik di berbagai media seperti lahan terbuka, hidroponik, taman vertikultur dan media pot atau polybag. Pada kesempatan kali ini kita akan belajar tentang cara menanam tomat dalam Pot/polybag.

A. Jenis-jenis Tomat

Beberapa dasar yang dipakai untuk membedakan jenis tomat di antaranya adalah bentuk, tandan, ketebalan daging, dan kandungan airnya. Bentuk buah tomat bervariasi ada yang bulat, bulat seperti apel, bulat pipih dan ada seperti bola lampu. Adapun jenis tomat yang akan di bahas pada materi ini adalah sebagai berikut: tomat cherry, tomat plum, tomat hijau, tomat beef, tomat anggur dan tomat ungu.

1. Tomat cherry

Sesuai dengan namanya, jenis tomat ini memang bentuknya menyerupai buah cherry. Biasanya buah tomat cherry lebih sering digunakan untuk campuran membuat masakan tumis. Namun, sering ditemui juga buah tomat jenis ini digunakan untuk bahan pembuatan salad. Untuk berat dalam 1 buahnya sendiri rata-rata berkisar antara 10 sampai 20 gram. Warna yang dimiliki oleh tomat cherry adalah merah cerah.

2. Tomat plum

Bentuk dari tomat plum ini hampir sama dengan jenis tomat cherry. Namun jika tomat cherry lebih bulat, jika tomat plum ini bentuk buahnya lebih cenderung lonjong. Untuk rasa yang diberikan itu sendiri lebih asam dibanding jenis tomat cherry. Nah ciri selanjutnya yaitu kulit buahnya yang juga sedikit lebih tebal. Karena rasanya yang cenderung lebih asam segar, jenis buah tomat ini lebih sering diaplikasikan untuk bahan pembuatan sambal.

3. Tomat hijau

Jenis tomat ini memang sesuai namanya , yaitu berwarna hijau. Tomat hijau dipanen ketika ia masih belum matang. Hal ini juga berdampak pada rasa asam yang jauh lebih tinggi dibanding jenis tomat lainnya. Nah selanjutnya kandungan air di dalam buah tomat hijau ini juga cenderung lebih sedikit. Karena masih dalam umur muda, maka kulit buahnya masih kaku, sehingga ketika dalam proses pemasakan nanti tidak mudah lembek atau layu seperti tomat lainnya. Kalau kita perhatikan, jenis tomat ini sering digunakan di warung makan padang, khususnya dalam membuat sambal lado ijo atau untuk tumis cumi asin.

4. Tomat beef

Yang perlu diperhatikan untuk jenis tomat beef ini yaitu dari segi ukuran buah tomat yang jumbo. Selain itu permukaan kulitnya tidak halus seperti layaknya buah tomat pada umumnya. Permukaan tubuhnya cenderung banyak lipatan atau lebih jelasnya seperti penampakan buah labu. Kegunaan dari buah tomat beef ini lebih sering digunakan untuk isi sandwich karena ukurannya yang lebar sehingga bisa membungkus bagian daun selada atau daging. Perlu diketahui pula bahwa jenis tomat ini adalah jenis tomat yang paling tahan jika ada virus atau penyakit yang menyerang.

5. Tomat anggur

Ciri utama yang membedakan jenis tomat anggur dengan tomat lainnya yaitu ukurannya yang hampir menyerupai anggur, atau kecil. Nah selain itu rasa yang diberikan pun tidak asam seperti jenis tomat lainnya, melainkan rasanya manis. Maka dari itu banyak dari orang-orang yang mengkonsumsi secara mentah.

6. Tomat ungu

enis tomat ini memang varietas tomat yan baru saja dipublikasikan oleh seorang peneliti yang berasal dari Origon State University. Nah karena kita sudah terbiasa mengenal secara umum jenis tomat apapun dengan warna yang bermacam-macam seperti merah, kuning, hijau, maka tomat ungu inilah yang menjadi pelengkap warna jenis tomat diatas. Kelebihan yang diberikan terhadap tomat jenis ini yaitu memiliki kandungan zat antioksidan yang paling tinggi diantara jenis tomat lainnya dan berguna untuk melindungi tubuh dari radikal bebas.

B. Pemilihan Bibit

Langkah selanjutnya dalam menanam tanaman tomat adalah memilih bibit tomat yang tepat yang cocok untuk kemudian tumbuh menjadi tanaman tomat yang sehat dan menghasilkan tomat yang baik. Saat memilih bibit tomat, kita harus membuang bibit yang cacat dan juga memilih yang bebas dari berbagai penyakit. Ada beberapa kriteria saat memilih bibit, diantaranya:

  1. Pilih tomat yang besar dan sehat
  2. Pilih buah yang telah matang dengan sempurna
  3. Tidak ada cacat fisik atau juga luka luar
  4. Biji tomat berukuran besar dan tidak terapung saat direndam karena biji tersebut tidak baik.

Jika kita tidak ingin repot memilih biji, maka kita juga dapat membeli biji tomat berkualitas di toko pertanian atau toko online yang menjual benih tanaman.

C. Penyemaian Biji Tomat

Setelah kita memilih benih yang tepat dan memenuhi kriteria, saatnya untuk penyemaian benih. Pertama, biji tomat direndam dalam air yang sebelumnya telah dicampur dengan fungisida. Tujuannya untuk menghilangkan hama dan penyakit potensial yang terjadi pada bibit tomat.

Setelah direndam beberapa saat, siapkan media semai yang dapat dicampur tanah dengan pupuk kandang atau pupuk kompos dengan perbandingan 1: 1. Buat lubang di media semai menggunakan jari sekitar 2 hingga 3 cm. Masukkan biji tomat ke dalam lubang dan tutup kembali dengan tanah.

Tempatkan media persemaian di tempat teduh atau dapat ditutupi dengan plastik. Kemudian lakukan penyiraman setiap pagi dan sore. Setelah 7 hari setelah disemai biasanya mulai tumbuh, dan setelah 20 hari maka bibit tomat siap untuk dipindah ke media tanam

D. Media Tanam

Selanjutnya kita perlu memilih media tanam untuk menanam tomat dalam pot atau polybag. Kita dapat menggunakan berbagai jenis pot atau polybag dengan ukuran yang cocok untuk tanaman tomat. Jika kita menggunakan media pot maka kita harus memilih yang menggunakan bahan tanah liat dengan sirkulasi udara dan air yang lebih baik. Campuran pasir, tanah dan pupuk kandang atau pupuk kompos dengan perbandingan (1: 1: 1) yang digunakan sebagai media tanam.

E. Penanaman di Dalam Pot/Polybag

Langkah selanjutnya adalah penanaman bibit tomat yang telah disemaikan kedalam polybag atau pot. Bibit tomat yang berumur lebih dari 20 hari dibawa ke area penanaman. Cara yang baik untuk menanam tomat saat penanaman harus dilakukan dengan hati-hati dan perlahan agar akar bibit tomat tidak rusak. Pindahkan bibit tomat ke dalam pot atau polybag dengan akar yang masih menyatu dengan bagian tanah yang masih menempel pada bibit tomat.

F. Perawatan Tanaman

Perawatan untuk tomat cukup mudah. Karena dengan tomat yang ditanam di polybag maka kesehatan umumnya lebih terjamin. Perawatan ini meliputi penyiraman, penyiangan, pemasangan anjir, pemupukan dan pengendalian hama penyakit.

1. Penyiraman

Tumbuhan tomat juga dapat menghindari penyakit atau hama yang menyerang melalui akar. Namun, agar tanaman tetap dalam kondisi sehat, sirami tanaman dua kali sehari dengan air bersih. Jangan terlalu basah saat menyirami tanaman. Karena pembusukan terjadi ketika penuangan melebihi anjuran yang direkomendasikan.

2. Penyiangan

Penting untuk melakukan penyiangan secara teratur. Ketika kita menemukan tanaman yang layu atau mati. Lebih baik segera menarik dan membuang media tanam sehingga tidak dimenular ke tanaman lain.

3. Pemasangan Anjir

Anjir adalah kayu penyangga untuk menopang tanaman yang mulai tumbuh besar. Hal ini dimaksudkan agar tanaman yang dimaksud tidak mudah roboh.

4. Pemupukan

Pemupukan tanaman tomat terjadi ketika tanaman berumur sekitar satu minggu. Dosis yang diberikan di setiap polybag secukupnya saja, karena bila terlalu banyak bisa mengakibatkan tanaman mati. Pemupukan dapat dilakukan setiap bulan. Atau jika Kita menemukan tanaman yang dianggap kurang subur. Pemilihan pupuk dapat dilakukan dengan pupuk buah atau pupuk organik cair pada tanaman tomat.

5. Pengendalian Hama

Ketika tanaman tomat terinfeksi oleh hama. Jika hama yang menyerang masih dapat dihitung dengan jari Kita, Kita dapat mengambilnya secara manual menggunakan sarung tangan. Buang daun dan batang yang terserang hama sehingga tidak menyebar ke tanaman lain. Setelah itu, Kita bisa menyemprot tanaman tomat dengan pestisida organik alami untuk mengendalikan serangan hama.

G. Proses Panen

Cara terakhir menanam tomat dalam polybag adalah dengan memanen. Usia yang baik untuk ini adalah ketika tomat berusia tiga bulan. Namun, ini juga berlaku untuk varietas tanaman yang dipilih di masa lalu.

Kriteria untuk tomat yang siap panen adalah perubahan warna dari hijau menjadi kekuningan. Bisa juga dilihat dari tepi daun yang mengering dan batangnya juga mulai menguning. Lakukan pemetikan terhadap buah yang sudah matang saja.

Perlu dicatat bahwa proses pematangan tomat tidak terjadi secara bersamaan. maka dari itu lakukan pemanenan setiap 3 hari sekali. Jangan terlalu rapat karena ini dapat merusak sistem. Waktu terbaik untuk pemanenan adalah di pagi atau sore hari ketika sinar matahari tidak begitu panas.

Referensi:
https://blog.agromaret.com
https://bungabunga.co.id/

SOAL LATIHAN