7.2.1.1. Kerajinan Limbah Lunak
A. Pengelompokan Limbah Lunak
Indonesia memiliki kekayaan dan keindahan tanah air dengan beribu pulaunya berkat anugerah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa. Sudah sepantasnyalah kita banyak bersyukur dan menjaganya agar dapat terpelihara baik untuk kehidupan generasi mendatang. Antisipasi terjadinya dampak lingkungan akibat limbah seperti bencana banjir, pencemaran air, dan pencemaran udara membutuhkan sebuah keahlian. Sebagai generasi yang mencintai tanah air dan bangsanya, sudah tentu kamu harus peduli terhadap problematika seputar limbah ini.
Limbah yang tersedia melimpah di sekitar kita menunggu untuk dimanfaatkan menjadi sesuatu yang bernilai. Gunakanlah kesempatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalamanmu dalam berkarya kerajinan. Siapa tahu hasil kreativitasmu membuahkan berkah untukmu di kemudian hari karena telah menyelamatkan lingkunganmu dari bahaya pencemaran limbah. Limbah dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, berdasarkan Wujudnya, Sumbernya dan Senyawanya,
1. Berdasarkan Wujudnya
Limbah dilihat dari wujudnya terdiri dari Limbah padat, limbah gas dan limbah cair;
a. Limbah Padat
Limbah padat, merupakan jenis limbah yang berupa padat. Contohnya kotak kemasan, bungkus jajanan, plastik, botol, kertas, kardus, dan ban.
b. Limbah Gas
Limbah gas, merupakan jenis limbah yang berbentuk gas. Contoh limbah dalam bentuk gas antara lain: karbon dioksida (CO 2 ), karbon monoksida (CO), HCL, NO2 , dan SO2.
c. Limbah Cair
Limbah cair, adalah jenis limbah yang memiliki fisik berupa zat cair. Misalnya air cucian, air hujan, rembesan AC, air sabun, dan minyak goreng buangan.
2. Berdasarkan sumbernya
Berdasarkan sumbernya limbah dibedakan menjadi limbah pertanian, limbah industri, limbah pertambangan dan limbah domestik:
a. Limbah Pertanian
Limbah pertanian, limbah yang ditimbulkan karena kegiatan pertanian.
b. Limbah Industri
Limbah industri, merupakan limbah yang dihasilkan oleh pembuangan kegiatan industri.
c. Limbah Pertambangan
Limbah pertambangan, limbah yang asalnya dari kegiatan pertambangan.
d. Limbah Domestik
Limbah domestik, merupakan limbah yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran dan permukiman-permukiman penduduk yang lain.
3. Berdasarkan senyawanya
Berdasarkan senyawa limbah dibagi lagi menjadi dua yaitu limbah organik dan limbah anorganik.
a. Limbah Organik
Limbah organik adalah limbah yang bisa dengan mudah diuraikan atau mudah membusuk. Limbah organik mengandung unsur karbon. Limbah organik dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya kulit buah dan sayur, kotoran manusia dan kotoran hewan.
b. Limbah Anorganik
Limbah anorganik adalah jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk diuraikan atau tidak bisa membusuk. Limbah anorganik tidak mengandung unsur karbon. Contoh limbah anorganik adalah plastik, beling, dan baja.
B. JENIS BAHAN LIMBAH LUNAK
Limbah lunak adalah mengacu pada kata sifat lunak, yaitu limbah yang bersifat lembut, empuk, dan mudah dibentuk. Limbah lunak ini dikategorikan dalam bentuk limbah lunak organik dan limbah lunak anorganik. Jika kita pahami lebih jauh lagi bahwa limbah jenis lunak memiliki proses pelapukan yang tergolong lebih cepat dari pada limbah keras. Bahan limbah lunak bisa berasal dari limbah organik maupun dari limbah anorganik
1. Limbah Lunak Organik
Limbah lunak organik lebih banyak berasal dari tumbuh-tumbuhan. Semua bagian dari tumbuhan yang dapat dikategorikan limbah dapat diolah menjadi produk kerajinan. Namun, semuanya harus melalui pengolahan terlebih dahulu, agar diperoleh bahan baku yang baik. Contohnya daun-daunan, kulit buah, kulit sayuran, batang tumbuhan atau hasil olahan tumbuhan seperti kertas.
Limbah lunak organik juga dikatakan limbah basah. Penyebabnya limbah lunak ini termasuk sampah yang mempunyai kandungan air cukup tinggi, dan mudah sekali membusuk jika tidak langsung diolah saat ingin dipergunakan kembali. Limbah organik yang dapat dijadikan karya kerajinan antara lain kulit jagung, kulit bawang, kulit kacang, kulit buah/biji- bijian, jerami, kertas, dan pelepah pisang.
2. Limbah Lunak Anorganik
Limbah lunak anorganik berasal dari bahan olahan dengan campuran zat kimiawi dan menghasilkan bahan yang lembut, empuk, lentur dan mudah dibentuk serta diolah dengan bahan yang sederhana. Sementara sifat dari limbah lunak anorgnaik ini relatif sulit terurai, dan mungkin beberapa bisa terurai tetapi memerlukan waktu yang lama.
Limbah lunak anorganik umumnya berasal dari kegiatan industri, pertambangan, dan domestik dari sampah rumah tangga, Contohnya plastik kemasan, kotak kemasan, kain perca, karet sintetis, dan stereofoam. Hampir semua limbah lunak anorganik dapat dimanfaatkan kembali sebagai produk kerajinan dengan menggunakan alat yang sederhana.
C. PENGOLAHAN BAHAN LIMBAH
Pengolahan limbah lunak memerlukan pengetahuan yang memadai, agar dalam pemanfaatannya tidak menghasilkan limbah baru yang justru semakin menambah permasalahan dalam kehidupan. Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 3R yaitu Reduce, Recycle dan Reuse.
1. Mengurangi (Reduce)
Reduce adalah Mengurangi atau meminimalisir pemakaian barang atau material yang dapat mengasilkan limbah. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan. Contoh mengurangi misalnya untuk keperluan minum kita menggunakan gelas bukan menggunakan minuman kemasan sekali pakai
2. Menggunakan kembali (Reuse)
Reuse adalah memilih barang-barang yang bisa digunakan kembali, hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, lalu buang. Contoh menggunakan kembali (reuse) adalah menggunakan kembali botol bekas air minun kemasan sebagai tempat minum
3. Mendaur ulang (Recycle)
Recycle adalah memilih barang-barang yang sudah tidak berguna kemudian didaur ulang supaya menjadi barang yang berguna. Dengan mendaur ulang limbah (recycle) menjadi karya kerajinan tangan, dapat dikatakan telah turut serta dalam mengatasi masalah lingkungan yang mengganggu kehidupan. Selain itu, dapat kegiatan ini pula dimanfaatkan sebagai wadah penyaluran hobi keterampilan, kreativitas, dan menumbuhkan jiwa wirausaha.