7.2.3.2. Budi Daya Jahe

A. Jenis-Jenis jahe

Jahe merupakan salah satu jenis rempah yang populer di Indonesia dan masih satu keluarga dengan kunyit, kencur, lengkuas, temu lawak, dan temu hitam. Penggunaannya juga beragam, bisa dimanfaatkan sebagai bumbu dapur, sebagai tambahan bahan membuat kudapan, hingga sebagai bahan dasar minuman yang menghangatkan. Di hari-hari ini, harga jahe lumayan meningkat sejalan dengan pemanfaatannya sebagai asupan yang dipercaya dapat menangkal virus corona.
Bedasarkan aroma, warna, bentuk dan besarnya impang, tanaman jahe dibedakan menjadi 3 (tiga) Jenis yaitu  jahe gajah, jahe emprit dan jahe merah.

1. Jahe Gajah (jahe putih besar)

Jahe gajah memiliki rimpang berukuran besar dan gemuk dibanding varietas lain. Jahe ini adalah yang paling disukai di pasaran internasional karena rasanya yang nggak terlalu pedas. Jahe gajah juga sering disebut jahe badak (Jawa Barat), jahe ganyong (Kuningan), dan jahe kapur (Jawa Timur).

2. Jahe Emprit (jahe putih kecil)

Umbi jahe emprit berukuran kecil dan berlapis-lapis, warnanya putih kekuningan dengan diameter 3-4 cm. Varietas ini dipanen ketika sudah cukup tua. Rasa jahe emprit lebih pedas ketimbang jahe gajah karena kandungan minyak atsiri yang lebih tinggi. Ada juga yang menyebut jahe emprit sebagai jahe sunti.

3. Jahe Merah

Umbinya kecil berlapis, beraroma tajam, warnanya merah sampai jingga muda dengan diameter sekitar 4-4,5 cm. Jahe merah memiliki kandungan minyak astsiri paling tinggi dibandingkan dengan jahe gajah maupun jahe emprit. Sehingga rasa pada jahe merah ini memang paling pedas dibandingkan jahe jenis lainnya. . Makanya sering digunakan untuk obat-obatan herbal.

B. Cara Menanam Jahe

Jahe merupakan tanaman yang dapat dibudidayakan baik didataran tinggi maupun dataran rendah. Cara menanamnya pun dapat dilakukan didalam pot atau di lahan pertanian. Di kampung-kampung biasanya jahe cukup di tanam di pekarangan rumah untuk keperluan bumbu dapur.
Adapun Langkah-langkah menanam jahe adalah sebagai berikut:

1. Memilih bibit yang berkualitas

Bibit yang baik diambil langsung dari kebun atau area pertanian, berasal dari tanaman yang sehat dan bebas hama. Bibit juga harus sudah tua (sekitar usia 9-12 bulan), rimpang mulus, nggak ada bagian yang cacat atau busuk, dan warnanya mengilat. Setelah itu, bibit perlu disiram dengan air secukupnya dan biarkan hingga tumbuh mata tunas. Simpan di tempat yang sejuk kurang lebih 1-1,5 bulan, jangan sampai bibit jahe mengering.

2. Penyemaian bibit jahe

Penyemaian bibit jahe dilakukan dengan cara memotong-motong rimpang jahe sekitar 3-5 mata tunas, lalu di rendam ke dalam larutan fungsida selama 1 menit untuk mematikan jamur dan di lanjutkan dengan mengangin-anginkan supaya air perendaman kering. langkah selanjutnya kita siapkan kotak kayu lalu isi dengan abu gosok atau sekam padi. Letakkan satu lapis bibit di atasnya, taburi dengan sekam lagi secukupnya, Setelah 2-4 minggu, akan tumbuh tunas yang artinya bibit siap untuk ditanam.

3. Menyiapkan media tanam

Jahe dapat di tanam di lahan maupun di dalam pot atau polybag. Untuk yang di tanam di pot atau polybag ukuran minimal pot atau polybagnya adalah 30 cm x 30 cm. Media tanam yang digunakan adalah Campuran tanah, sekam, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1, dan di masukkan ke dalam pot sekitar sampai 1/4 bagian.

4. Teknik penanaman jahe

Waktu penanaman jahe yang ideal adalah di awal musim penghujan, yakni sekitar bulan September atau Oktober, karena jahe yang baru saja ditanam memerlukan air yang cukup untuk masa pertumbuhan. Tanaman dengan kedalaman sekitar 3-7,5 cm dan beri jeda sekitar 3-5 cm. Tutupi dengan tanah dan padatkan, tapi jangan sampai menutup bagian tunasnya. Siram dengan air untuk melembapkan tanah, tapi jangan berlebihan karena bisa bikin bibit jahe membusuk. Letakkan di tempat yang nggak terkena sinar matahari langsung. Amati dan tunggu selama satu minggu, kalau tunas nggak tumbuh, periksa bibitnya. Kalau bibitnya busuk, ganti dengan bibit yang baru.

C. Perawatan Tanaman Jahe

Perawatan tanaman jahe meliputi peyiraman, penyulaman, pemupukan, penyiangan, dan penggemburan

1. Penyiraman

Lakukan penyiraman 1-2 kali sehari pada sore hari disesuaikan dengan kondisi tanah. Penyiraman juga dapat mempermudah proses panen. Kelak, kamu bisa menyiram tanaman jahe 3 hari sebelum dilakukan panen untuk mempermudah proses pengambilan umbi.

2. Penyulaman

Dalam waktu 2-3 minggu setelah penanaman, lakulanlah penyulaman atau penggantian bibit tanaman terhadap tanaman yang telah mati atau memiliki pertumbuhan yang abnormal. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan hasil panen nantinya.

3. Pemupukan

Setelah pemupukan pertama saat tanaman berusia satu bulan, pemupukan tanaman jahe dilakukan setiap dua bulan sekali. Pupuk yang diberikan bisa berupa pupuk kandang. Pemupukan ini bisa dilakukan sebanyak 3 kali sebelum masa panen.

4. Penyiangan

Penyiangan atau membersihkan gulma dan rumput liat yang tumbuh di sekitar tanaman setiap 2-3 minggu sekali untuk menjaga agar unsur hara nggak terambil oleh tanaman pengganggu.

5. Penggemburan

Tanaman jahe memerlukan perputaran udara serta air yang baik. Karenanya, media tanam sebaiknya selalu gembur. Penggemburan pertama dapat dilakukan ketika umur tanaman jahe memiliki 3-4 batang semu yang telah tumbuh. Lakukan sebanyak 2-3 kali tergantung kondisi tanahnya.

D. Pemanenan

Pemanenan tanaman jahe dapat disesuaikan dengan tujuan penggunaannya. Jika jahe akan digunakan sebagai bumbu dapur, maka kamu bisa memanen jahe yang usianya sudah 4 bulan dengan mematahkan rimpang sesuai kebutuhan, lalu sisa rimpang lainnya akan didiamkan hingga tua. Sedang jahe berkualitas yang mungkin akan di jual, masa panen yang pas adalah ketika usianya 10-12 bulan. Ciri-cirinya: warna daun telah berubah menjadi kekuningan dan mengering pada bagian batang juga bagian atas tanahnya.
Cara pemanenan jahe yang baik adalah:

  1. Bongkar bagian tanah yang ditumbuhi dengan alat bantu seperti garpu.
  2. Cungkil dan usahakan agar rimpang jahe nggak rusak atau lecet.
  3. Bersihkan jahe sampai bersih dari tanah, lalu jemur dengan menggunakan papan atau daun pisang sekitar 1 minggu.
  4. Jaga agar suhunya nggak lembap dengan menyebar jahe, bukan menumpuknya.

Referensi:
https://www.hipwee.com/tips/cara-menanam-jahe/

SOAL LATIHAN