8.1.1.2. Proses Produksi Kerajinan Bahan Lunak

Syarat perancangan

Sebelum membuat kerajinan, perlu dipahami dahulu seperti apa membuat karya yang berkualitas, maka proses penciptaannya harus mengacu pada persyaratan. Adapun syarat-syarat perancangan benda kerajinan sebagai berikut:

1. Kegunaan (Utility)

Benda kerajinan harus mengutamakan nilai praktis, yaitu dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan. Contoh: mangkuk untuk wadah sayur.

2. Kenyamanan (Comfortable)

Benda kerajinan harus menyenangkan dan memberi kenyamanan bagi pemakainya. Contoh: cangkir didesain ada pegangannya.

3. Keluwesan (Flexibility)

Benda kerajinan harus memiliki keserasian antara bentuk dan wujud benda dengan nilai gunanya. Contoh: sepatu sesuai dengan anatomi dan ukuran kaki.

4. Keamanan (Safety)

Benda kerajinan tidak boleh membahayakan pemakainya. Contoh: piring dari serat kelapa harus mempertimbangkan komposisi zat pelapis/pewarna yang dipakai tidak berbahaya jika digunakan sebagai wadah makanan.

5. Keindahan (Aestetic)

Benda yang indah mempunyai daya tarik lebih dibanding benda yang biasa-biasa saja. Keindahan sebuah benda dapat dilihat dari beberapa hal, di antaranya bentuk, hiasan atau ornamen, dan bahan bakunya.

Teknik Pembuatan

1. Teknik Membordir

Teknik yang pertama dalam pembuatan kerajinan bahan lunak bordir. Bordir merupakan suatu kerajinan dari benang yang diterapkan pada kain, istilah lain dari bordir adalah sulaman.

Penerapan bordir biasanya digunakan untuk kebutuhan sandang. Seperti baju, jilbab, mukena dll.

2. Teknik Menganyam

Pada umumnya teknik menganyam digunakan untuk pembuatan karya kerajinan bahan lunak, dengan karakter tententu. Bahan yang digunakan untuk menganyam terbuat dari berbagai jenis serat seperti: Rotan Bambu, Daun lontar, Daun pandan, Serat pohon, Pohon pisang

3. Teknik Menenun

Teknik pembuatan kerajinan bahan lunak yang selanjutnya adalah teknik menenun, teknik menenun pada dasarnya sama dengan teknik mengannya, yang membedakan hanya pada alatnya saja.

Teknik menenun hanya menggunakan tangan (manul) tanpa alat bantu, sedangkan menganyam dengan proses manual tapi menggunakan alat seperti lungsing atau pakan.

4. Teknik Membentuk

Teknik membentuk merupakan kerajinan tangan yang biasanya digunakan untuk membuat macam-macam kerajinan bahan lunak dari tanah liat. Dalam teknik membentuk dan 3 jenis bagian diantaranya adalah:

a. Teknik Putar

Teknik putar adalah teknik yang menggunakan alat putar, hal ini dapat menghasilkan bentuk yang simetris (bulat dan silindris) serta berfariasi. Teknik putar juga biasanya digunakan oleh pengkrajin keramik.

Biasanya pengkrajin keramik menggunkan alat putar tangan (hand wheel) atau kaki (kick wheel). Para perajin bekerja diatas alat putar dan menghasilkan berbagai bentuk seperti guci dan gentong.

b. Teknik Cetak

Dalam kerajinan bahan lunak menggunakan teknik cetak dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu yang pertama sekali cetak (cire verdue) dan cetak berulang (bi vale).

Bahan yang dapat digunakan untuk teknik cetak adalah gips misalnya untuk cetakan berongga atau cetakan padat, cetakan jengger, cetakan untuk dekorasi tempel.

c. Teknik Coil (Lilit Pilin)

Cara pembuatan dengan teknik lilit pilin dengan cara pijat jari atau membentuk tanah liat dan bebas membuat bentuk-bentuk yang dinginkan. Bentuknya tidak haruss simetris.

5. Teknik Mengukir

Teknik mengukir kerajinan bahan lunak adalah kegiatan memahat, menggores menoreh pola pada permukaan benda yang akan diukir. Teknik ini biasanya digunakan untuk mengukir kayu atau batu. Namun disini juga bisa digunakan untuk mengukir sabun padat atau lilin.

Referensi:
Buku Paket Prakarya Kelas VIII Semester 1 Kemdikbud
https://mudahdicari.com/

SOAL LATIHAN